15 Mei 2018

THE POWER OF EMAK-EMAK

Tahun 2017 adalah tahun awal dana BDI dicairkan ke 682 lokasi penerima manfaat kegiatan PLPBK sebagai pilot proyek. Seperti dana BLM pada program P2KP maupun PNPM Mandiri Perkotaan sebelumnya, dana BDI pun dimanfaatkan secara swakelola oleh KSM yang dibentuk oleh BKM/LKM. Struktur organisasi KSM pun masih sama dimana ada 7 orang wakil dari penerima manfaat yang ditunjuk melalui musyawarah dipercayakan sebagai ketua, sekertaris, bendahara, seksi pelaksana lapangan, seksilogistik, ketua regu (mandor) yang akan bertanggung jawab langsung terhadap pelaksanaan infrastruktur di lapangan yang kemudian akan diawasi oleh BKM. 30% anggota KSM adalah perempuan yang dipercaya mengambil peran sebagai sekertaris dan bendahara dengan anggapan bahwa ketika perempuan dipercayakan dalam bagian pengadministrasian biasanya lebih teliti dan rapi. Di Pulau Flores, ada 24 KSM tersebar di 4 Kabupaten yang bendaharanya adalah ibu-ibu rumah tangga dengan latar belakang pendidikan paling tinggi sekolah menengah atas dengan kisaran usia diatas 45 tahun. Namun keadaan tersebut tidak menghalangi niat mereka untuk mempelajari dan mengisi format pembukuan sederhana yang diadopsi dari ilmu akuntasi terapan. Awal memperkenalkan format pembukuan pada ibu-ibu yang sekarang lagi trend dengan sapaan emak-emak, ada nada pesimis bahwa mereka tidak akan mampu membuat pembukuan tersebut. Namun pendampingan yang baik dibarengi dengan rasa ingin tahu ibu-ibu tersebut hingga pencairan dana 10% terakhir dan memasuki masa LPJ kegiatan semua bisa dipertanggung jawabkan dengan sangat baik. Pelajaran berharga yang bisa dipetik adalah segala sesuatu yang terkesan sulit akan dapat dipatahkan dengan niat baik dan semangat kuat untuk berubah. Pasca kegiatan tersebut ada 2 hal baik yang ditinggalkan program. Pertama, lingkungan permukiman yang telah tertata dengan baik sehingga tidak terlihat kumuh. Kedua, ilmu tentang pembukuan sederhana yang bisa diterapkan dalam mengatur pengelolaan keuangan dalam rumah tangga.