Pelaksanaan rapat perdana Pokja PKP kabupaten Sikka
yang digelar tanggal 22 Maret 2019 menjadi momentum kontibutif Pokja PKP menghimpun
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stake holder lainnya untuk mendukung penanganan
kumuh dilokasi kawasan deliniasi kumuh.Rapat Pokja yang dipimpin oleh Yohanes B.
Laba (Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan BP-Litbang kabupaten Sikka), dihadiri oleh 12
unsur Badan/Dinas terkait (BP-Litbang,Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan,
PUPR, LH, Dinkes, BKAD, BPN, DPMD, Diskominfo, Kabag. Hukum, KPPT, dan Camat Alok),
unsur BUMD (PDAM), Lurah, FKA BKM dan Askot Mandiri kabupaten Sikka bersama Tim
Faskel.
Gelaran rapat Pokja PKP ini, bagi Tim Pendamping Kotaku
kabupaten Sikka menjadi sebuah kejutan sekaligus menjadi kekuatan daya dorong untuk
mengoptimalkan pemasaran sosial dan membangun kolaborasi
dalam sebuah forum formalseperti rapat Pokja PKP.Betapa tidak, Pokja PKP yang selama ini terkesan “tidur”, berhasil bangun dengan menginisiasi menggelar rapat Pokja.Antusias danresponsif OPD yang menghadiri rapat Pokja tersebut, mampu menghadirkan harapan kontribusi pada aspek kebijakan integrasi dan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran daerah untukm endukung Program Tanpa Kumuh melalui penataan kawasan kumuh perkotaan dengan lokus utama deliniasi kumuh lokasi dampingan Program Kotaku sesuai SK Bupati Sikka. Paling tidak terdapat 2 hal mendasar menjadi rujukan arah kebijakan dukungan OPD kabupaten Sikka pada Program Kotaku, yaitu :Pertama, Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, yang mengamanatkan pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan melalui penanganan kualitas lingkungan permukiman yaitu peningkatan kualitas permukiman kumuh, pencegahan tumbuh kembangnya permukiman kumuh baru, dan penghidupan yang berkelanjutan .Kedua,Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Sikka periode 2019-2024, yang memprioritaskan pada pembangunan infrastruktur dasar.
dalam sebuah forum formalseperti rapat Pokja PKP.Betapa tidak, Pokja PKP yang selama ini terkesan “tidur”, berhasil bangun dengan menginisiasi menggelar rapat Pokja.Antusias danresponsif OPD yang menghadiri rapat Pokja tersebut, mampu menghadirkan harapan kontribusi pada aspek kebijakan integrasi dan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran daerah untukm endukung Program Tanpa Kumuh melalui penataan kawasan kumuh perkotaan dengan lokus utama deliniasi kumuh lokasi dampingan Program Kotaku sesuai SK Bupati Sikka. Paling tidak terdapat 2 hal mendasar menjadi rujukan arah kebijakan dukungan OPD kabupaten Sikka pada Program Kotaku, yaitu :Pertama, Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, yang mengamanatkan pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan melalui penanganan kualitas lingkungan permukiman yaitu peningkatan kualitas permukiman kumuh, pencegahan tumbuh kembangnya permukiman kumuh baru, dan penghidupan yang berkelanjutan .Kedua,Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Sikka periode 2019-2024, yang memprioritaskan pada pembangunan infrastruktur dasar.
Seperti gayung bersambut, ditegaskan pak
Yan (sapaan akrab bagi Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan BP-Litbang kabupaten
Sikka) bahwa berdasarkan hasil rapat Pokja perdana tahun 2019 ini, di mana para
pimpinan OPD/Badan yang hadir menyatakan sangat welcome dan berkomitmen mendukung dan bersepakat
bahwa untuk munuju pencapaian target 100-0-100 serta terkait penataan kawasan kumuh
perkotaan melalui 7 Aspek + 1, wajib dimasukkan dalam dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sikka Tahun 2019-2024 dan Rencana Kerja
(Renja) OPD.Selain itu tambah pak Yan, dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman
dan Pertanahan Kabupaten Sikka dengan merespon implemetasi kolaborasi program
kegiatan TA. 2019 bidang Perumahan dan Sanitasi, dengan Program KOTAKU,
sekaligus mengajak melakukan survey bersama sehari setelah rapat Pokja.
Sementara itu, Caecilia Yoanita da Cunha selaku Askot Mandiri kabupaten Sikka menyatakan rasa hormat dan apresiasinya yang luar biasa bagi Pokja PKP KabupatenSikka, yang menurutnya dalam sejarah berkenaan dengan forum rapat Pokja PKP kabupaten Sikka baru kali ini rapat Pokja dihadiri oleh beberapa pimpinan OPD/Badan (Kadis/Kaban) yang tidak lain merupakan decision maker dalam hal kebijakan perencanaan dan penganggaran terkait bidang/sektor yang dipimpinnya. Lebih lanjut kata Ani (sapaan bagi Asman Kab. Sikka), telah direncanakan untuk melakukan audensi dengan Bupati/Wakil Bupati terpilih bersama Pokja dan FKA_BKM sekaligus menyampaikan hasil rapak Pokja PKP. Dengan digelarnya rapat Pokja PKP tersebut serta dengan adanya kesiapan dari OPD, diharapkan akan menjadi modal kuat bagi Tim Pendamping Kotaku untuk membangun kolaborasi. Karena esensi dari kolaborasi adalah semangat (energy) kerjasama, sedangkan integrasi dan sinkronisasi program/kegiatan baik pada aspek perencanaan maupun pada aspek penganggaran adalah bagian dari implementasi kolaborasi.
Sementara itu, Caecilia Yoanita da Cunha selaku Askot Mandiri kabupaten Sikka menyatakan rasa hormat dan apresiasinya yang luar biasa bagi Pokja PKP KabupatenSikka, yang menurutnya dalam sejarah berkenaan dengan forum rapat Pokja PKP kabupaten Sikka baru kali ini rapat Pokja dihadiri oleh beberapa pimpinan OPD/Badan (Kadis/Kaban) yang tidak lain merupakan decision maker dalam hal kebijakan perencanaan dan penganggaran terkait bidang/sektor yang dipimpinnya. Lebih lanjut kata Ani (sapaan bagi Asman Kab. Sikka), telah direncanakan untuk melakukan audensi dengan Bupati/Wakil Bupati terpilih bersama Pokja dan FKA_BKM sekaligus menyampaikan hasil rapak Pokja PKP. Dengan digelarnya rapat Pokja PKP tersebut serta dengan adanya kesiapan dari OPD, diharapkan akan menjadi modal kuat bagi Tim Pendamping Kotaku untuk membangun kolaborasi. Karena esensi dari kolaborasi adalah semangat (energy) kerjasama, sedangkan integrasi dan sinkronisasi program/kegiatan baik pada aspek perencanaan maupun pada aspek penganggaran adalah bagian dari implementasi kolaborasi.