Kita semua pasti sependapat seia sekata memandang bahwa
sampah itu kotor, bau busuk ! Barang atau sesuatu yang tidak berguna lagi. Tapi
image tersebut sekarang perlu harus dirubah karena sesuatu yang dianggap tidak
berguna (terbuang), ternyata masih menyimpan nilai ekonomis dan bisa menjadi
sesuatu yang berguna artinya sebelumnya dianggap masalah tapi ternyata justru masih
dapat dirupiahkan dan menjadi potensi
sumber penghasilan tambahan bagi rumah tangga. Terkait dengan penanganan
sampah, didaerah-daerah lainnya sudah banyak dikembangkan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk kompos, sampah plastik diproses menjadi biji-bijian
plastik, kertas dan kardus disulap menjadi kertas /kardus daur ulang.
Bajawa
sebagai ibukota Kabupaten Ngada harus menjadi contoh bagaimana menyelesaikan
masalah persampahan dan pengelolaan yang benar juga bermanfaat bagi masyarakat
dan lingkungannya. Dengan motto “Wujudkan
Bajawa Sebagai Kota Sahabat yang Bersih
dan Hijau” (demikian
dikatakan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup kabupaten Ngada). Pemerintah
Kabupaten Ngada melalui Badan Lingkungan Hidup yang dikomandani Hilarius Sutanto melakukan
kerjasama dengan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Wiu Riwu Kelurahan Trikora
Kecamatan Bajawa dan Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM) Mora Sama dalam mengelola persampahan.
Kerjasama
antara BLH Kab. Ngada dan BKM Wiu Riwu serta KSM Mora Sama Kelurahan
Trikora disepakati antara keduanya dan disaksikan oleh Lurah Trikora, kerjasama
kemitraan ini Badan Lingkungan Hidup (BLH) kabupaten Ngada meluncurkan dana
yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ngada
Tahun 2009 sebesar Rp. 90.000.000,- sedangkan masyarakat melalui BKM menyiapkan
lahan sebagai lokasi untuk pembangunan rumah mesin pengolah sampah termasuk
gudang serta menyiapkan tenaga kerja. Pada tahap awal kerjasama ini BLH menyiapkan
mesin pengolah sampah dan dilanjutkan dengan mengadakan pelatihan pengolahan
sampah menjadi pupuk kompos kepada BKM Wiu Riwu dan KSM Mora Sama, juga membantu
mendesain kemasan produk pupuk kompos. Koordinator BKM Wiu Riwu Yosep Neko,
mengatakan bahwa saat ini KSM Mora Sama telah memproduksi pupuk bokasi dalam
kemasan Netto 5 Kg dengan harga jual Rp.6.000,- walaupun tempat proses
produksinya masih menggunakan salah satu
ruangan di BLH. Namun untuk membangun lokasi pembuatan pupuk bokasi yang
refresentatif, saat ini KSM yang dibantu Tim Fasilitator sedang merampungkan
proposal usulan kegiatan pembangunan rumah mesin dan peralatan produksi lainnya
senilai Rp. 90 juta (dana APBD kabupaten) untuk diajukan ke BLH lokasi
pembangunan rumah mesin sudah ada dan lokasi lahan tersebut telah dihibahkan
oleh pemiliknya, format proposal lanjut om Yoseph, menggunakan format proposal
kegiatan lingkungan P2KP, juga dibenarkan oleh ketua KSM Mora Sama, Willybrodus
Roga sambil menunjukkan proposal ditangannya.
Sementara
itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Ngada, Hilarius Sutanto ketika
dikonfirmasi, membenarkan bahwa BLH yang dipimpinnya telah menyepakati
kerjasama kemitraan dengan
BKM Wiu Riwu kelurahan Trikora dalam pengolahan
sampah organik menjadi pupuk kompos. Dalam kerja sama ini BLH selain mengadakan
pelatihan terlebih dahulu kepada BKM dan KSM juga menyiapkan mesin
produksi dan
peralatan pendukung lain seperti gerobak sampah, juga akan memberikan bantuan
dana yang bersumber dari APDB sebesar 90 juta rupiah. Bahkan lanjut Pa Tanto,
jika KSM Mora Sama berhasil dalam pengelolaan sampah organik ini, BLH akan
melanjutkan kerjasama ini dalam pengolahan sampah plastik.
Lurah Trikora. Yoseph Bhara, SE, ketika diminta
tanggapannya selaku pemerintah Kelurahan Trikora mengatakan, “saya menyambut
baik kerjasama BKM dengan BLH kabupaten Ngada karena dengan adanya kerjasama
ini akan membantu mengatasi masalah persampahan di Bajawa umumnya dan kelurahan
Trikora khususnya, bahkan lebih dari pada ketika saya mendengarkan presentasi
yang disampaikan oleh Kepala BLH kabupaten Ngada bahwa ternyata pengelolaan sampah menjadi pupuk bokasi akan
mendatangkan penghasilan baru bagi warga saya dikelurahan Trikora ini” . Lurah
Trikora juga sangat antusias ketika pihak BLH akan meningkatkan program
kemitraan dengan BKM dalam pengolahan sampah plastik jika BKM dan KSM Mora Sama
berhasil dalam pengolahan sampah organik.