6 Mei 2013

PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK KOMPOS Kerjasama Antara BKM Wiu Riwu Kelurahan Trikora Dengan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Ngada

Dalam kehidupan masyarakat diwilayah perkotaan, tidak akan pernah lepas dari yang namanya sampah baik sampah organik maupun sampah non organik, dan kedua sampah tersebut setiap hari dihasilkan dan selalu menjadi permasalahan pemerintah dan masyarakat kota termasuk di Bajawa ibu kota kabupaten Ngada. Sampah telah menjadi momok bagi masyarakat perkotaan  karena menjadi pemicu  sumber penyakit dan sumber konflik sosial terutama dilingkungan permukiman karena disebabkan oleh bau busuk, kotor dan so pasti mengusik siapa saja ketika melihat dan melewati sampah yang berserakan maupun yang tertumpuk. Sampah memang tidak akan pernah habis  bagaimana mungkin berkurang apalagi habis??? karena setiap hari sampah selalu dihasilkan.
Kita semua pasti sependapat seia sekata memandang bahwa sampah itu kotor, bau busuk ! Barang atau sesuatu yang tidak berguna lagi. Tapi image tersebut sekarang perlu harus dirubah karena sesuatu yang dianggap tidak berguna (terbuang), ternyata masih menyimpan nilai ekonomis dan bisa menjadi sesuatu yang berguna artinya sebelumnya dianggap masalah tapi ternyata justru masih dapat dirupiahkan dan menjadi potensi sumber penghasilan tambahan bagi rumah tangga. Terkait dengan penanganan sampah, didaerah-daerah lainnya sudah banyak dikembangkan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos, sampah plastik diproses menjadi biji-bijian plastik, kertas dan kardus disulap menjadi kertas /kardus daur ulang.
Bajawa sebagai ibukota Kabupaten Ngada harus menjadi contoh bagaimana menyelesaikan masalah persampahan dan pengelolaan yang benar juga bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya. Dengan motto “Wujudkan Bajawa Sebagai Kota Sahabat yang Bersih dan Hijau” (demikian dikatakan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup kabupaten Ngada). Pemerintah Kabupaten Ngada melalui Badan Lingkungan Hidup yang dikomandani Hilarius Sutanto melakukan kerjasama dengan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Wiu Riwu Kelurahan Trikora Kecamatan Bajawa dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mora Sama dalam mengelola persampahan.
Kerjasama antara BLH Kab. Ngada dan BKM Wiu Riwu serta KSM Mora Sama Kelurahan Trikora disepakati antara keduanya dan disaksikan oleh Lurah Trikora, kerjasama kemitraan ini Badan Lingkungan Hidup (BLH) kabupaten Ngada meluncurkan dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ngada Tahun 2009 sebesar Rp. 90.000.000,- sedangkan masyarakat melalui BKM menyiapkan lahan sebagai lokasi untuk pembangunan rumah mesin pengolah sampah termasuk gudang serta menyiapkan tenaga kerja. Pada tahap awal kerjasama ini BLH menyiapkan mesin pengolah sampah dan dilanjutkan dengan mengadakan pelatihan pengolahan sampah menjadi pupuk kompos kepada BKM Wiu Riwu dan KSM Mora Sama, juga membantu mendesain kemasan produk pupuk kompos. Koordinator BKM Wiu Riwu Yosep Neko, mengatakan bahwa saat ini KSM Mora Sama telah memproduksi pupuk bokasi dalam kemasan Netto 5 Kg dengan harga jual Rp.6.000,- walaupun tempat proses produksinya masih  menggunakan salah satu ruangan di BLH. Namun untuk membangun lokasi pembuatan pupuk bokasi yang refresentatif, saat ini KSM yang dibantu Tim Fasilitator sedang merampungkan proposal usulan kegiatan pembangunan rumah mesin dan peralatan produksi lainnya senilai Rp. 90 juta (dana APBD kabupaten) untuk diajukan ke BLH lokasi pembangunan rumah mesin sudah ada dan lokasi lahan tersebut telah dihibahkan oleh pemiliknya, format proposal lanjut om Yoseph, menggunakan format proposal kegiatan lingkungan P2KP, juga dibenarkan oleh ketua KSM Mora Sama, Willybrodus Roga sambil menunjukkan proposal ditangannya.
 Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Ngada, Hilarius Sutanto ketika
dikonfirmasi, membenarkan bahwa BLH yang dipimpinnya telah menyepakati kerjasama kemitraan dengan
BKM Wiu Riwu kelurahan Trikora dalam pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Dalam kerja sama ini BLH selain mengadakan pelatihan terlebih dahulu kepada BKM dan KSM juga menyiapkan mesin
produksi dan peralatan pendukung lain seperti gerobak sampah, juga akan memberikan bantuan dana yang bersumber dari APDB sebesar 90 juta rupiah. Bahkan lanjut Pa Tanto, jika KSM Mora Sama berhasil dalam pengelolaan sampah organik ini, BLH akan melanjutkan kerjasama ini dalam pengolahan sampah plastik.
Lurah Trikora. Yoseph Bhara, SE, ketika diminta tanggapannya selaku pemerintah Kelurahan Trikora mengatakan, “saya menyambut baik kerjasama BKM dengan BLH kabupaten Ngada karena dengan adanya kerjasama ini akan membantu mengatasi masalah persampahan di Bajawa umumnya dan kelurahan Trikora khususnya, bahkan lebih dari pada ketika saya mendengarkan presentasi yang disampaikan oleh Kepala BLH kabupaten Ngada bahwa ternyata  pengelolaan sampah menjadi pupuk bokasi akan mendatangkan penghasilan baru bagi warga saya dikelurahan Trikora ini” . Lurah Trikora juga sangat antusias ketika pihak BLH akan meningkatkan program kemitraan dengan BKM dalam pengolahan sampah plastik jika BKM dan KSM Mora Sama berhasil dalam pengolahan sampah organik.